Header Ads

Keuntungan Politik Kemenangan Gaza

Dr. Abdus Sattar Qasim (Aljazeera.net)

Ada dua hal yang penulis ingin tegaskan dalam artikel ini; kemenangan Gaza dalam hal militer dan kesepakatan politik yang diteken dengan Zionis. Keduanya tak boleh dicampur adukkan jika kita ingin membahas soal keuntungan politik kemenangan Gaza secara lebih rinci.

Sebab ada sebagian jurnalis ngotot harus mengapresiasi kesepakatan politik sebagai bagian dari perang militer dimana kritik terhadap kesepakatan politik, pihak perlawanan tidak dilibatkan. Seakan mereka ingin menegaskan, perlawanan bersenjata menghadapi penjajah adalah satu hal dan kesepakatan antara Palestina dan ‘Israel’ yang dimediasi Mesir adalah hal lain.

Kesepakatan gencatan senjata diteken pada 26 Agustus 2014. Konsekwensinya, perlintasan dibuka untuk masuknya kebutuhan pokok Jalur Gaza, bahan-bahan kebutuhan untuk rekontruksi Gaza. Bahkan politikus Palestina menyatakan resmi bahwa kemenangan Gaza ini disebabkan oleh kesepakatan politik ini.

Isi Kesepakatan

Kita tidak mengetahui detail kesepakatan ini kecuali sangat sedikit terkait pembukaan perlintasan-perlintasan tanpa menyebutkan nama perlintasan. Apa yang kita dengar media massa, hanya statemen politisi dan bukan teks tertulis. Kita tidak membaca kertas kesepakatan dan tandatangan ini secara langsung setelah pengumuman kesepakatan ini. Kita harus menunggu sampai kesepakatan itu dibaca agar kita mampu menganalisis kandungan dan isinya secara praktis. Atau terkait perlintasan kita bisa mengetahui pembukaan perlintasan yang mana? Apakah mencakup semua perlintasan.

Jika perlintasan antara ‘Israel’ dan Gaza, maka ada masalah sebab ini berarti Palestina akan membeli kebutuhan mereka dari ‘Israel’ dan sikap nasional Palestina menyatakan keharusan boikot produk-produk ‘Israel’.

Palestina membutuhkan dua jalan untuk bertahan dan berkembang; perlintasan Rafah karena memberikan peluang untuk membeli barang-barang dan kebutuhan pokok dari Mesir dan jalan antara Gaza dan Hebron untuk menghubungkan Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sementara perlintasan dengan ‘Israel’ tidak menjadi keharusan karena terutama ‘Israel’ akan memanfaatkan masalah ini untuk memasang alat penyadap di setiap tempat di Jalur Gaza. Sangat mungkin sekali ‘Israel’ menanam alat penyadap melalui bubuk semen dan bahan bangunan lainnya yang dibolehkan masuk ke Gaza.

Seperti biasa, ‘Israel’ menolak tandatangan kesepahaman dan membiarkan pihak Palestina dan Mesir untuk saling menyepakati. Alasannya jelas karena ‘Israel’ menyadari sebelumnya, pihaknya tidak akan menghormati kesepakatan apapun dan jika tidak menandatangani maka ia bisa menghindar dari tanggungjawab serta tidak akan dipermasalahkan secara hukum dan moral. Pertanyaannya apakah ini capaian politik jika dibanding dengan capaian perlawanan Palestina.

Kemenangan Perlawanan

Sekali lagi sampai saat ini kami belum menerima teks tertulis kesepakatan gencatan senjata itu secara rinci. Meski demikian, perlawanan Palestina tidak berarti tidak mendapatkan capaian kemenangan. Secara nyata, kelompok perlawanan telah memberikan contoh taktik militer yang maju dan mampu menggagalkan militer zionis dan menunjukkan keunggulan dalam pertempuran darat.

Berikut ringkasan capaian perlawanan Palestina:

1.       Perang ini menjadi langkah awal model konflik baru melawan 'Israel' sehingga perang ke depan akan lebih menyakitkan bagi Zionis karena perlawanan akan terus mengembangkan senjatanya lebih banyak, akan menyelundupkan senjata lebih banyak, yang terfokus kepada roket anti pesawat.

Perlawaan yang mampu mengembangkan kemampuannya dalam waktu cukup singkat. Mampu melakukan inovasi dan tidak pernah jeda dalam mengembangkan teknis.

2.       Perlawanan Palestina mampu menghindari efektivitas pesawat tempur 'Israel' dalam mentarget para pejuang perlawanan Palestina. Perlawanan Palestina tidak mungkin menggali terowongan untuk menampung seluruh warga Gaza, namun mereka mampu memberikan pengaman pasukannya dan gudang senjatanya dan tempat-tempat produksinya.

3.       Perlawanan Palestina membuktikan kini sebagai jembatan utama yang dibangun di Jalur Gaza  dan membuktikan kemampuannya dalam berperang. Tak seorangpun mampu mencerabutnya. Jembatan ini tidak memungkinkan untuk dihancurkan namun akan menjadi lebih luas dan memanjang mencakup wilayah Palestina jajahan tahun 1948. Saat ini, rakyat Palestina masuk dalam pertempuran di atas tanah Palestina dan bukan di tanah yang dikuasai oleh rezim Arab yang menjadi agen 'Israel' yang terus-terus mengejar dan menangkapi warga Palestina.

4.       Militer darat 'Israel' kalah menghadapi kelompok perlawanan Palestina. Militer 'Israel' memanfaatkan salah satu momen gencatan senjata di Jalur Gaza  untuk menarik tank-tanknya dan kendaraan militernya dari sengitnya perlawanan Jalur Gaza. Mereka tidak lagi melanjutkan perang darat karena khawatir kerugian besar dalam perang darat.

5.       Perlawanan Palestina berhasil dalam menghancurkan perasaan aman di kalangan warga penjajah Zionis Yahudi. Gerakan Zionis kemudian membentuk 'Israel' berusaha meyakinkan Yahudi dunia untuk eksodus ke Palestina karena dianggap 'Israel' sebagai oase keamanan yang diimpikan Yahudi.

Setelah mendapat pukulan telak, Yahudi kini yakin tidak ada tempat aman di Palestina. Mereka harus mencari tempat aman di luar Palestina, ini yang akan kita lihat segera. Yahudi kini tidak bisa hidup nyaman dan tenang di Palestina mereka akan eksodus balik ke tempat lain di Eropa dan Amerika.

6.       Kerugian 'Israel' sangat besar yang belum dikira-kira sebelumnya baik dalam hal alat peperangan, sarana, atau korban nyawa pasukan.

7.       'Israel' mengira, Gaza tidak akan bertahan dalam beberapa hari. Kelompok perlawanan Palestina, ternyata masuk dalam pertempuran bertahan dengan tenang. Meski terkadang berpindah sekali-kali ke pertempuran serangan “berani mati” yang membuat 'Israel' tunggang langgang.

8.       Perlawanan Palestina menanamkan kepada rakyat Palestina kepercayaan diri setelah sebelumnnya merasa terhina dan mengira tidak ada jalan keluar. Rakyat Palestina menjadi sangat yakin sat ini bahwa siapapun yang berusaha pasti berhasil dan mampu memproduksi peralatan perang (pertahanan diri) meski blokade sangat kuat dan sulit. Bagi rakyat Palestina, kata-kata ketidak berdayaan karena tidak adanya dukungan sudah berlalu. Mereka sudah mampu bersandar kepada diri sendiri dan tidak selalu bergantung kepada kasih sayang orang lain.

9.       Di sisi lain, 'Israel' tidak berhasil memperoleh target apapun. Terowongan  di bawah tanah yang menghubungan perbatasan Gaza dan keluar masih ada. Gudang senjata masih ada. 'Israel' tidak berdaya melakukan agresi darat dan tak mampu mencegah serangan roket. Gara-gara itu, 'Israel' terhina di hadapan dunia.

Legenda kehebatan militer 'Israel' selama ini sudah dipinggirkan. Mereka tidak lagi memiliki kemampuan dalam mempertahankan dan menjaga keamanan negaranya sendiri. Era kemenang-kemenangan 'Israel' sudah berlalu. Eksistensi 'Israel' sebagai negara tinggal menghitung mundur dan itu sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Pertanyaannya kini bukanlah terkait “'Israel' memburu perlawanan Palestina” namun 'Israel' yang harus bertanya kemampuan mereka sampai bisa bertahan di Palestina.

Kesepakatan Politik

Kinerja perlawanan bersenjata Palestina jauh lebih besar dan tinggi di banding kinerja politik (negoisasi). Kenapa ?

1.       Tidak ada isyarat dan indikasi pembukaan perlintasan Rafah padahal ini paling penting di banding perlintasan lain antara Jalur Gaza  dan 'Israel'.

2.       Ada masalah-masalah penting yang ditunda di perundingan selanjutnya seperti masalah pelabuhan udara dan pelabuhan laut. Ini kekurangan besar dari tim perunding Palestina karena kita menyadari bahwa 'Israel' selalu menggunakan prinsip menunda-nunda.

Di Oslo Agreement, sejumlah persolan mendasar ditunda sampai pada perundingan final. Namun masalah ini tidak pernah dibahas sampai 20 tahun dalam perundingan serius. 'Israel' akan terus menunda-nunda dan dipastikan mereka tidak akan menyepakatinya.

Dalam resolusi PBB nomer 194, 'Israel' diwajibkan memberikan izin kembali pengungsi Palestina untuk pulang kampung ke tanah air mereka dalam waktu secepat mungkin. Namun itu tidak terjadi sampai sekarang setelah 66 tahun berlalu.

3.       Kesepakatan gencatan senjata berisi kalimat-kalimat yang tidak memiliki makna pasti. Seperti kesepakatan perluasan wilayah jangkauan nelayan di lepas laut akan dilakukan secara bertahap. Apa maksud bertahap? Mungkin 'Israel' akan memperluas satu meter persegi setiap lima tahun.

4.       Peran kelompok perlawanan Palestina dihilangkan dari poin-poin kesepakatan. Kesepakatan itu bicara soal peran Otoritas Palestina dan bukan perlawanan Palestina terutama terkait perlintasan perbatasan. Apakah Otoritas Palestina akan melakukan koordinasi keamanan dnegan 'Israel' saat melakukan tugas keamanan di Gaza? Ataukah koordinasi keamanan sudah dihilanhkan?

5.       Kesepakatan gencatan senjata itu menggiring pejuang perlawnaan Palestina agar mengakui wilayah Palestina jajahan tahun 1948 adalah tanah 'Israel'.

Kesepakatan itu memenuhi sebagian tuntutan Palestina namun tidak bagi tuntutan lainnya.

No comments

Silakan Berkomentar Atau Kasih Keritikan Dengan Sopan Dan Santun

Powered by Blogger.